Blog Archive

Minggu, 27 Maret 2011

Apakah kita benar-benar seorang “mahasiswa kesehatan”??

Sebuah pertanyaan besar yang seringkali muncul dalam benak kita,,,


Adalah sebuah lapisan kecil dari komunitas penduduk yang dimiliki negeri ini, Jumlahnya tak lebih hanya 5 % dari kurang lebih 235 juta penduduk Negara zamrud khatulistiwa yang kita elu-elukan kekayaan alamnya ini. Walaupun jumlahnya sekecil itu. Namun, pernahkah anda menyadari bahwa kelebihan, peran dan tanggung jawab yang dimiliki seorang mahasiswa menjadikan mahasiswa merupakan kaum intelektual garda terdepan yang diharapkan masyarakat untuk menjadi pemimpin mereka, 
ya, inilah kita semua..mahasiswa Indonesia.




Dalam lingkup yang lebih kecil lagi, mari kita tinjau bagaimana tiap generasi berjuang keras untuk membangun kesehatan Indonesia yang maju dan berkualitas. Mereka tak lebih dari 0,5% jumlah penduduk negeri ini. Mereka ialah invdividu yang diharapkan untuk bekerjasama dalam memberikan kontribusi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di bidang kesehatan. Ya, dan komunitas kecil itu adalah kita semua kawan, mahasiswa kesehatan Indonesia!



Sungguh kesempatan yang agung ketika kita bisa diberi kesempatan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Kesempatan menganyom pendidikan tinggi di negeri ini masih merupakan sebuah barang langka dan ekslusif. Hanya mereka yang mampu secara financial dan intelektual yang berkesempatan untuk menjadi mahasiswa di negeri ini. Apalagi sebagai calon praktisi kesehatan yang dikenal masyarakat sebagai pahlawan kesehatan. Tidak jarang ketika mahasiswa kesehatan masih menempuh semsester satu di pendidikannya, namun kolega, maupun masyarakat di sekitarnya sudah mulai menanyakan permasalahan kesehatan yang sedang mereka alami. Miris sekali ketika kita masih maba lalu mendegar kata-kata semacam “nak, ini aku sakit di bagian sini, kira-kira obatnya apa ya, ngobatinya gimana?” yang membuat bergejolak tanda tanya besar di pikiran kita, apa maksudnya ini semua?. Jawabanya tak ayal lagi, inilah bukti konkrit besarnya harapan seluruh lapisan masyarakat kepada mahasiswa kesehatan, yaitu kita semua. 



Seharusnya semua ini membuat kita sadar, Ironis sekali ketika kita tidak bisa memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan harapan masyarakat itu dengan semua kenikmatan yang kita terima? Kemana mahasiswa kedokteran yang dimasa kemerdekaan mampu menjadi poros penggerak dan thinker bagi Negara seperti yang dilakukan dr. Soetomo dan dr. Cipto Mangunkusumo dalam Boedi Utomo? Dimana dengungan tingginya rasa kepedulian sosial kita kepada masyarakat?



Kawan, sadarlah ketika seluruh harapan tersebut ditumpukan pada kita, adalah suatu keharusan pada kita semua untuk benar-benar melakuan pergerakan dan perjuangan demi kontribusi nyata bagi bangsa ini. Arti kontribusi disini bukanlah hanya sebatas memberikan penyuluhan dan pengabdian kepada masyarakat saja. Kontribusi yang benar-benar diharapkan masyarakat ialah yang mampu membawa pembangunan kesehatan secara sistemik dari bangsa Indonesia seperti halnya mengawal dan mengapresisasi kebijakan pemerintah di bidang kesehatan dan pencapaian kompetensi 7 star doctor yang pernah diajarkan dr ariief pada IKM smt 1 yang meliputi care provider, decision maker, communicator, community leader, manager, researcher dan religius secara keseluruhan. 



Silahkan anda bertanya pada anda sendiri mana yang sudah anda lakukan sebagai seorang mahasiswa kesehatan?
kira-kira mana saja yang kita dapat di pembelajaran kampus??



semoga ini bisa menjadi evaluasi kita kedepan....

Sumber klik di sini

0 komentar:

Posting Komentar